Senin, 07 April 2014

Cara Kerja Sensor Tekanan di Pintu Mesin Cuci berdasarkan Von Neumann Machine

Diambil dari situs:
http://www.tugasku4u.com/2013/04/mesin-cuci.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_von_Neumann 
http://eduardoelektronikasmkn5.blogspot.com/2013/04/coretan-tentang-mesin-cuci-samsung.html

Mesin cuci merupakan peralatan rumah tangga listrik yang terdiri dari komponen-komponen listrik yang dirangkai sedemikian rupa, sehingga dapat berfungsi untuk mencuci, membilas dan memeras/ mengeringkan pakaian. Mesin cuci merupakan kelompok alat rumah tangga listrik dalam penggolongan pengkondisian mekanis karena pada mesin cuci tenaga listrik dikonversi menjadi energi mekanik. Tenaga mekanik inilah yang dimanfaatkan untuk dapat melakukan fungsi mencuci, membilas dan mengeringkan pakaian. Mesin cuci memiliki tenaga pengerak elektrik yang sering disebut sebagai motor listrik dengan berbagai macam kapasitas. 



Arsitektur von Neumann (atau Mesin Von Neumann) adalah arsitektur yang diciptakan oleh John von Neumann (1903-1957). Arsitektur ini digunakan oleh hampir semua komputer saat ini.
Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama yaitu: Input, Processing, Memory, dan Output. 

Sensor tekanan yang ada di pintu mesin cuci sering disebut dengan switch door. Switch door berfungsi untuk menjalankan proses mencuci dan menjaga suatu proses pencucian tetap berjalan dengan baik.

Cara Kerja Sensor Tekanan di pintu mesin cuci
  • Mesin cuci dinyalakan.
  • Masukkan baju yang ingin dicuci, lalu atur setting mesin cuci sesuai yang diinginkan.
  • Untuk mengaktifkan mesin cuci pintu harus ditutup.
  • Bila sensor tekanan yang berperan sebagai input di pintu mesin cuci tidak tertekan maka Input akan mengirimkan data ke Processor.
  • Processor akan mengaktifkan Actuator yang lalu Actuator akan mengaktifkan buzzer. Buzzer memberitahu kita bahwa pintu belum tertutup dengan kencang sehingga mesin cuci tidak dapat dioperasikan.
  • Setelah kita menutup pintu mesin cuci maka sensor tekanan di pintu akan tertekan dan lalu mengirimkan data ke Processor.
  • Processor lalu mengnonaktifkan Actuator yang lalu Actuator mengnonaktifkan Buzzer. Bila Buzzer mati berarti pintu sudah tertutup dan kita bisa mengoperasikan mesin cuci.

Cara Kerja Sensor Cahaya dengan LDR

Bahan posting ini diambil dari situs: all-thewin.blogspot.com

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen elektronika yang dapat berubah resistansinya ketika mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang diterimanya. LDR dapat juga dikatakan sebagai sensor cahaya. Karakteristik dari LDR ini adalah perubahan resistansi / tahanannya ketika terjadi perubahan cahaya yang terdeteksi.
Berdasarkan karakteristik diatas dan dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan dalam merancang suatu sensor sederhana, kita dapat merancang dan membuat rangkaian pendeteksi cahaya seperti halnya pada rangkaian sensor suhu dengan thermistor.
Berikut rangkaian sensor cahaya:
Gambar Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR
Komponen yang digunakan pada rangkaian sensor cahaya diatas
  • Baterry
  • LDR 
  • Variabel reesistor 
  • Transistor NPN 2N2222 
  • Relay 
  • Led 2 Buah
Penjelasan rangkaian sensor cahaya:
Ketika LDR mendeteksi kenaikan intensitas cahaya maka resistansi LDR akan mengecil. Ketika resistansi LDR lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya, maka akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, ketika itu juga relay akan aktif dan led merah (sebagai indikator adanya cahaya) sebaliknya jika cahaya yang dideteksi LDR kecil maka resistansi pada LDR akan menjadi besar, dan ketika resistansi LDR lebih besar dari pembagi tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, relay tidak aktif dan led hijau (sebagai indikator tidak adanya cahaya ).

A.
B.





 
Gambar Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR saat tidak mendeteksi cahaya (A) dan saat mendeteksi cahaya (B)